Senin, 03 November 2008

Tips dan Trik Merawat Organ Intim

Banyak cara dilakukan kaum wanita untuk merawat organ intimnya agar tetap terjaga kebersihannya. Namun tak jarang cara yang dilakukannya justru berisiko.

Seharusnya, merawat organ intim tanpa kuman dilakukan sehari-hari mulai bangun tidur dan mandi pagi. Daerah di sekitar vagina harus dibersihkan dengan sabun, sama halnya seperti bagian tubuh yang lainnya. Membersihkan organ intim wanita tidak perlu sampai kebagian dalamnya, cukup pada bagian luar permukaan vagina saja.

Terpenting, mengeringkan daerah di sekitar vagina sebelum berpakaian. Sebab, bila lupa dikeringkan, akan menyebabkan celana dalam yang dipakai menjadi basah dan lembab. Selain tidak nyaman dipakai, celana basah dan lembab berpotensi mengundang bakteri dan jamur.

Pada beberapa wanita, ada yang dengan sengaja terbiasa menaburkan bedak di vagina dan daerah sekitarnya. Tujuannya agar organ intimnya menjadi harum dan kering sepanjang hari. Cara itu tidak dianjurkan karena ada kemungkinan bedak tersebut akan mengumpul di sela-sela lipatan vagina yang sulit terjangkau tangan untuk dibersihkan.

Bila dibiarkan, tumpukan bedak ini lama kelamaan akan mengundang kuman. Ini disebabkan karena struktur vagina yang memiliki banyak lipatan (rugae), sehingga dianjurkan untuk membilas dan menggosok bagian vagina dengan cermat terutama setelah buang air kecil. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah tertinggalnya sisa air kemih ataupun kotoran lainnya. Setelah itu, keringkan vagina dengan menggunakan tissue ataupun handuk kecil. Bila celana dalam terkena cipratan air kemih atau air bilasan, usahakan untuk segera diganti dengan celana kering. Yang paling baik, disediakan celana dalam ganti didalam tas kemanapun juga untuk berjaga-jaga.

Celana dalam ikut menentukan kesehatan organ intim. Bahan yang paling baik dari katun, karena dapat menyerap keringat dengan sempurna.

Celana dari bahan satin ataupun bahan sintetik lainnya, justru menyebabkan organ initim menjadi panas dan lembab.

Bahan pakaian luar pun perlu diperhatikan seorang wanita. Bahan dari jins memiliki pori-pori yang sangat rapat, sehingga tidak memungkinkan udara untuk mengalir secara leluasa.

Rok atau celana berbahan kain lebih dianjurkan, terutama bagi wanita yang sedang mengalami haid dan gemuk. Darah yang keluar saat haid menyebabkan daerah sekitar vagina menjadi lebih lembab daripada biasanya. Untuk itu harus pula diperhatikan lebih cermat dibandingkan pada hari biasa.

Idealnya, pembalut saat haid diganti setiap mandi dan selesai buang air kecil walau hal ini prakteknya sulit dilakukan.

Dianjurkan untuk mengganti pembalut 4-5 kali sehari disaat darah haid sedang banyak-banyaknya. Bila pada hari-hari haid terakhir, cukup mengganti pembalut 3 kali sehari yaitu pada pagi, sore dan malam hari.

Perlu diketahui darah haid merupakan tempat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur penyebab keputihan dan infeksi. Kalau seharian terus menerus memakai pembalut yang sama tanpa diganti akan menimbulkan keluhan gatal disekitar vagina.

Kalau gatal itu digaruk, dapat menyebabkan luka lecet. Bisa dibayangkan jika luka lecet tersebut mengalami kontak dengan darah haid yang penuh dengan bakteri, bisa dipastikan akan memperparah keadaan luka tersebut.

Untuk itu, biasakanlah membersihkan organ intim disaat haid dengan lebih cermat.

Disarankan agar kaum wanita yang sedang haid memakai sabun pembersih, sehingga terbebas dari rasa gatal sepanjang hari.

Gunakan Panty Liner

Untuk mengurangi kelembaban di sekitar daerah organ intim wanita, sebaiknya menggunakan panty liner. Beberapa hari menjelang dan sesudah haid, biasanya wanita akan mengalami keputihan normal (bukan penyakit) sebagai akibat pengaruh hormon.

Pada saat seperti itu, pemakaian panty liner sangat membantu untuk mengurangi rasa lembab dan basah pada celana dalam. Sama halnya seperti pembalut, panty liner pun sebaiknya tidak dipakai terus menerus dari pagi hingga sore hari. Sebaiknya panty liner juga diganti siang hari meskipun sekilas terlihat kering dan bersih, karena bisa saja dipermukaan panty liner tersebut terdapat cairan keputihan atau sisa air kemih yang menempel.

Sebab, bila tidak segera diganti, maka bakteri dan kotoran akan kontak kembali dengan permukaan luar vagina, sehingga mengakibatkan infeksi dan keputihan abnormal.

Pemakaian panty liner terus menerus tiap hari juga sangat tidak dianjurkan, karena panty liner akan menutup aliran udara disekitarnya sehingga menyebabkan kondisi disekitar vagina menjadi panas dan semakin lembab.

Panty liner sebaiknya tidak digunakan pada saat haid tapi diluar waktu haid. Jenis apa yang akan dipilih tergantung selera dan ketahanan kulit masing-masing wanita. Yang jelas ada dua pilihan, yakni yang mengandung parfum dan non parfum.

Biasanya wanita lebih menyukai panty liner dengan parfum. Alasannya mereka merasa daerah organ intimnya menjadi lebih wangi seperti memakai bedak.

Pemakaian tissue untuk membersihkan vagina usai buang air kecil tidak menyehatkan. Ini karena tissue tidak mampu untuk mengangkat semua kotoran yang masih melekat pada organ intim. Selain itu tisue juga belum tentu steril (bebas kuman). Ada tissue yang terbuat dari serbuk kayu yang bisa jadi tercemar jamur pada saat proses pembuatannya. Membersihkan vagina dengan air akan lebih baik dibandingkan dengan tissue. Yang penting diingat bahwa setelah membasuh vagina usai buang air kecil, vagina harus dikeringkan, jangan biarkan vagina dalam keadaan basah. Atau kalaupun terpaksa menggunakan tissue, sebaiknya tissue dibasahkan dulu karena tissue kering tidak memampu menyerap habis sisa air seni dan kotoran yang menempel disekitar vagina.

Untuk membersihkan vagina dengan air sebaiknya dilakukan dengan menggunakan shower toilet. Semprotlah pemukaan luar vagina dengan pelan dan menggosoknya dengan tangan. Karena dengan menggosok diharapkan semua kotoran akan terlepas dengan lebih baik. Sekali lagi untuk tissue sebaiknya digunakan setelah membilas permukaan luar dari vagina dengan air dan tujuannya hanya untuk mengeringkan. Dalam hal ini pakailah tissue yang tidak mengandung parfum dan berwarna putih. Karena tissue yang demikian itu tidak mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada vagina.


Sumber: http://www.gealgeol.com/2008/08/26/tips-dan-trik-merawat-organ-intim.html
Waktu akses: 03 November 2008

Tidak ada komentar: