Minggu, 02 November 2008

Apa Guna Rambut Disana...

Apapun yang diciptakan oleh Maha Pencipta, tentu ada maksudnya. Pada tubuh manusia, mulai dari tangan kaki, mulut, rambut di kepala, ataupun rambut yang disana.. Maksudnya rambut pubis yang tumbuh di sekitar lingkungan kelamin lelaki ataupun perempuan.

Ternyata cukup banyak teori yang berseliweran mengenai fungsi rambut pubis, dan belum semua dapat dibuktikan secara ilmiah, dengan kata lain tidak ada teori definitif. Salah satu teori yang cukup menonjol adalah rambut pubis sebagai daya tarik seksual. Teori ini terkait dengan feromon, suatu zat beraroma yang dihasilkan tubuh, yang dapat menstimulasi secara seksual orang lain yang menciumnya.

Rambut pubis yang tumbuh di sekitar genital menangkap aroma eksotik yang disinyalir merupakan afrodisiak kuat itu. Feromon kerap terjebak di rambut pubis ketika kelenjar apokrin melepaskan sekresi tanpa bau di permukaan kulit yang tercampur dengan bakteri yang dibusukkan oleh sekresi dari kelenjar sebaseus.

Feromon barangkali tidak bisa terang-terangan dihidu baunya seperti apa, tapi tampaknya bisa dideteksi secara tidak sadar. Jadi, kalau anda bertanya-tanya mengapa anda tertarik pada pasangan anda, bisa jadi feromon si dialah penyebabnya.

Teori lain yang masih berkaitan dengan rambut pubis sebagai daya tarik seksual menjelaskan bahwa rambut pubis berperan sebagai penanda visual seksualitas seseorang. Seleksi alam mungkin mempertahankan rambut di bagian pubis (sementara bulu di bagian tubuh lain menghilang, kalau anda percaya teori evolusi) karena adanya rambut pubis menunjukkan bahwa seseorang sudah matang secara seksual dan dapat bereproduksi.

Ada pula yang berteori bahwa rambut pubis berfungsi sebagai bantalan ketika berhubungan seksual, melindungi dari gesekan. Teori lainnya adalah bahwa rambut pubis gunanya itu untuk menjaga agar organ intim tetap hangat. Rambut pubis perempuan bisa jadi menghalangi masuknya benda asing kecil ke dalam vagina.

Terakhir, ada teori yang tidak berhubungan dengan soal seks sama sekali, yaitu rambut pubis membantu melumasi area di antara kedua kaki sehingga menjadikan pergerakan lebih halus dan nyaman, seperti fungsi rambut di ketiak. Anda bisa mencoba mencukur habis rambut ketiak dan kemaluan untuk merasakan sendiri perbedaan friksi yang terjadi, bakal lebih terasa gesekan antara kedua paha ketika berjalan dan lengan kala bergerak.


Waktu Terbit : 2006

Sumber : http://perempuan.com/index.php?ar_id=19322

Waktu Akses : 2 November 2008


Cegah Sindrom Pra-Menstruasi

Pernahkah Anda merasa gelisah tanpa sebab menjelang menstruasi? Atau pernahkah Anda merasa sakit di payudara sebelum tamu bulanan datang? Nah, itu dia yang disebut dengan Premenstrual Syndrome (PMS) alias Sindrom Pra-Menstruasi.

Sindrom pra-menstruasi adalah suatu gejala yang biasanya terjadi selama satu atau dua minggu sebelum haid. Yang jelas begitu haid datang, sindrom ini pun menghilang. Jika Anda saat ini mendekati masa menopause, maka sindrom ini tidak akan Anda rasakan.
Yang jelas, hingga saat ini belum diketahui dengan pasti penyebab sindrom pra menstruasi. Ada dugaan penyebabnya adalah rendahnya tingkat hormon progesteron, kekurangan nutrisi dan rendahnya tingkat serotonin, suatu bahan kimia yang diperlukan otak.

Ada sekitar 150 gejala sindrom yang biasanya di alami perempuan. Umumnya perut kembung, sakit kepala, pembengkakan payudara, ngidam makanan tertentu, fatik (kelelahan), depresi, memar kulit, jerawat, mudah tersinggung, cemas, dan gampang marah.
Untuk mengurangi gejala-gejala tersebut, Anda bisa mengkonsumsi obat-obatan ringan. Misalnya obat pengurang sakit, antidepresan, dan diuretiks. Atau Anda juga dapat mengkonsumsi vitamin B dan suplemen mineral. Cara lainnya, yaitu dengan mengubah diet. Contohnya mengurangi masukan sodium dan meningkatkan potasium dan kalsium dapat mengurangi fluid retention, dan diet serat tinggi untuk mencegah sembelit yang sering terjadi bersamaan dengan PMS.
Berlatih aerobik secara teratur juga dapat mengurangi gejala ini. Dan yang paling penting adalah mengontrol stres yang Anda alami. Agar Anda tidak uring-uringan selama masa sindrom ini.


Waktu Terbit: 26 Mei.
Sumber: http://www.f-buzz.com/2008/05/26/cegah-sindrom-pra-menstruasi/
Waktu Akses: 2 November 2008

Sistem Reproduksi Pria

DEFINISI struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis
struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.

anatomi sistem reproduksi pria

sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan disimpan di dalam vesikula seminalis.
ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semenereksi.


struktur

penis terdiri dari:
- akar (menempel pada didnding perut)
- badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.
dasar glans penis disebut korona.
pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.

sirkumsisi

badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan
- rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).

skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).

testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).

anatomi sistem reproduksi pria

epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter.
epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.

vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.
struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.

jalur sperma

uretra berfungsi 2 fungsi: (buah zakar). dikeluarkan melalui vas deferens dan penis yang mengalami
  • bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
  • bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

    kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra.
    biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
    prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.


    fungsi

    selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina)
    ereksi terjadi akibat interaksi yang rumit dari sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
    rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda spinalis ke penis.
    arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar). arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.
    otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran darahnya.
    tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter penis bertambah.

    ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis.
    saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan prostat. kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra.
    selanjutnya kontraksi otot di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
    leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.

    setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang dan vena mengendur.
    akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak.






  • Sistem Reproduksi Wanita

    DEFINISI organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi.
    saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.

    organ kelamin dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri dari:

  • ovarium (indung telur), menghasilkan sel telur
  • tuba falopii (ovidak), tempat berlangsungnya pembuahan
  • rahim (uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin
  • vagina, merupakan jalan lahir.


    alat reproduksi wanita

    organ kelamin luar

    organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum pada pria). labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak); setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
    labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor dan mengelilingi lubang vagina dan uretra.

    lubang pada vagina disebut introitus dan daerah berbentuk separuh bulan di belakang introitus disebut forset.
    jika ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar bartolin.
    uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.

    labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris, yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis pada pria).
    klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama dengan kulit depat pada ujung penis pria).
    klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi.

    labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
    kulit yang membungkus perineum dan labium mayo sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik. sedangkan selaput pada labium minor dan vagina merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan kulit, tetapi permukaannya tetap lembab karena adanya cairan yang berasal dari pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam.
    karena kaya akan pembuluh darah, maka labium minora dan vagina tampak berwarna pink.

    lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara).
    kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.


    organ kelamin dalam

    dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual).
    pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm. sepertiga bagian bawah vagina merupakan otot yang mengontrol garis tengah vagina. dua pertiga bagian atas vagina terletak diatas otot tersebut dan mudah teregang.

    serviks (leher rahim) terletak di puncak vagina.
    selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut. sebelum pubertas dan sesudah menopause, lapisan lendir menjadi licin.

    rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak vagina.
    rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan diikat oleh 6 ligamen.
    rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). serviks merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. korpus biasanya bengkok ke arah depan.
    selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. korpus merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina.

    sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur).
    saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya. tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya.

    saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. lendir ini tebal dan tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi.
    pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi). selain itu, pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks juga mampu menyimpan sperma yang hidup selama 2-3 hari.
    sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke tuba falopii untuk membuahi sel telur. karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa menyebabkan kehamilan.

    lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. setiap bulan setelah siklus menstruasi, endometrium akan menebal.
    jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan. ini yang disebut dengan siklus menstruasi.

    tuba falopii membentang sepanjang 5-7,6 cm dari tepi atas rahim ke arah ovarium.
    ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur jatuh ke dalamnye ketika dilepaskan dari ovarium.
    ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen.

    sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada dinding tuba.
    jika di dalam tuba sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel telur yang telah dibuahi ini mulai membelah.
    selama 4 hari, embrio yang kecil terus membelah sambil bergerak secara perlahan menuruni tuba dan masuk ke dalam rahim.
    embrio lalu menempel ke dinding rahim dan proses ini disebut implantasi.

    setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu memiliki 6-7 juta oosit (sel telur yang sedang tumbuh) dan ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit.
    pada masa puber, tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami pematangan menjadi sel telur. tetapi hanya sekitar 400 sel telur yang dilepaskan selama masa reproduktif wanita, biasanya setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur.
    ribuan oosit yang tidak mengalami proses pematangan secara bertahap akan hancur dan akhirnya seluruh sel telur akan hilang pada masa menopause.

    sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya.
    sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler seperti biasanya, sehingga peluang terjadinya kerusakan pada sel telur semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia wanita. karena itu kelainan kromosom maupun kelainan genetik lebih mungkin terjadi pada wanita yang hamil pada usianya yang telah lanjut.

    alat reproduksi wanita bagian dalam
    anatomi rahim




  • Aborsi

    Adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) sebelum mampu untuk hidup diluar kandungan, di mana beratnya masih di bawah 500 gram atau sebelum usia kehamilan 20 minggu. Aborsi/Abortus di bagi menjadi dua, yaitu :

    1. Abortus spontan

    Adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa adanya upaya-upaya dari luar untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Terminologi yang paling sering digunakan untuk abortus spontan adalah keguguran.

    2. Abortus buatan

    Adalah abortus yang terjadi akibat adanya upaya-upaya tertentu untuk mengakhiri proses kehamilan. Istilah yang sering digunakan aborsi, pengguguran, atau abortus provokatus.


    Dampak Aborsi

    Aborsi sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan perempuan terutama jika dilakukan secara tidak aman yaitu oleh tenaga yang tidak terlatih. Sebab utama kematian perempuan yang melakukan aborsi adalah pendarahan yang terus menerus serta infeksi yang terjadi setelah tindakan aborsi.

    Selain itu aborsi juga berdampak pada kondisi psikologis. Perasaan sedih karena kehilangan bayi, beban batin akibat timbulnya perasaan bersalah dan penyesalan dapat mengakibatkan depresi. Oleh karena itu konseling mutlak diperlukan kepada mereka yang akan melakukan aborsi. Tindakan aborsi harus diyakinkan sebagai tindakan terakhir jika alternatif lain sudah tidak dapat diambil.


    Penulis : Yayasan Pelita Ilmu
    Sumber : http://ypi.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=52&Itemid=123

    Waktu Akses : 2 November 2008

    Alat Reproduksi

    ALAT REPRODUKSI PEREMPUAN

    Alat reproduksi perempuan yang terlihat dari luar cuma bibir kemaluan dan lobang senggama yang ditutupi bulu kelamin. Alat reproduksi perempuan masuk hingga bagian dalam tubuh perempuan. Merawat bagian dalam reproduksi, sama pentingnya dengan merawat bagian luar alat reproduksi kita. Alat reproduksi perempuan terdiri dari beberapa bagian utama, yang perlu kita kenal adalah :

    Rahim/Kandungan

    Tempat janin tumbuh dan berkembang. Setiap bulan, rahim menyiapkan diri dengan melapisi dindingnya dengan lapisan khusus untuk menerima bayi. Kalau tidak jadi hamil, maka lapisan khusus itu runtuh berupa darah haid. Kalau perempuan hamil, lapisan khusus tidak diruntuhkan lagi, tetapi dipakai untuk menghidupi janin sehingga perempuan tidak haid saat hamil.

    Serviks/Mulut Rahim

    Serviks memisahkan rahim dengan liang senggama. Bermanfaat menjaga agar kotoran dan kuman tidak mudah masuk kedalam rahim. Juga, ia bermanfaat untuk menyangga kepala bayi saat perempuan hamil. Kalau perempuan terkena Infeksi Menular Seksual (IMS), meskipun tidak tampak dari luar, infeksi biasanya dapat diperiksa atau dilihat di mulut rahim.

    Indung Telur

    Tempat telur manusia dibuat. Disebut juga ovarium. Setiap bulan perempuan mengeluarkan satu telur matang melalui saluran telur ke arah rahim. Kalau telur matang bertemu sperma dalam air mani laki-laki, maka perempuan akan hamil.

    Vagina/Liang Kemaluan

    Vagina bentuknya memanjang seperti tabung. Saat berhubungan seks, penis masuk ke dalam liang vagina. Darah haid juga keluar melalui vagina. Bayi juga keluar lewat vagina pada saat perempuan melahirkan.

    Dalam vagina terdapat jamur dan kuman-kuman yang tidak mengganggu tubuh kalau keseimbangan hidupnya tidak terganggu. Keseimbangan hidupnya terganggu kalau perempuan sering mencuci vagina dengan obat antibiotik atau terlalu sering berhubungan seksual. Bila keseimbangan hidup jamur dan kuman-kuman itu terganggu, maka terjadilah keputihan.

    Dinding Vagina

    Dinding Vagina juga punya lapisan khusus. Dinding ini lapisannya halus dan mudah sekali terluka. Kalau luka, seringkali lukanya tidak dirasakan sakit. Luka-luka di dinding vagina, memudahkan bibit atau kuman Infeksi Menular Seksual (IMS) masuk kedalam tubuh.

    Bibir Kelamin/Labia

    Bibir kelamin berada di luar tubuh. Ada dua bibir di dalam kelamin luar perempuan, namanya bibir besar dan bibir kecil.

    Kelentit

    Kelentit berada di bagian atas di anatara bibir kelamin. Bentuknya seperti biji kacang. Kelentit mempunyai syaraf yang sangat banyak sehingga sangat peka terhadap rangsangan. Kelentit bagi perempuan mirip seperti zakar laki-laki.

    Selaput Dara

    Berada di dalam liang vagina, tidak jauh dari mulut vagina. Selaput dara terbuat dari lapisan tipis, dengan lubang tempat keluarnya haid. Selaput dara ada yang tipis dan juga yang kaku. Selaput dara tidak bisa dijadikan jaminan kegadisan pada perempuan, karena selaput dara bisa robek karena terjatuh atau olahraga, selain karena hubungan seks.

    Saluran Kencing

    Saluran kencing pada perempuan berada diantara kelentit dan mulut vagina.

    Payudara

    Pemeriksaan payudara sangat berguna untuk mengetahui keadaan payudara, apakah normal atau ada kelainan. Pemeriksaan payudara sebaiknya dilakukan tiap bulan setelah menstruasi. Dengan pemeriksaan ini kamu dapat merasakan perubahan yang terjadi.

    Melihat payudara

    1. Berdirilah di depan cermin, pandanglah payudara, apakah ada perubahan dengan ukuran, bentuk, dll ataukah ada perubahan dengan putingnya. Lihatlah dengan seksama dan taruh kedua tanganmu di pinggang.

    2. Jika kamu mempunyai payudara yang kecil cara mudah untuk memeriksanya yaitu dengan melumuri sedikit sabun cair pada payudara yang akan diperiksa. Taruhlah satu lengan di belakang kepala-mu dan lakukan pemeriksaan dengan lengan satunya.

    3. Gunakan seluruh jarimu untuk memeriksa secara berputar dari bagian luar ke arah puting. Pemeriksaan secara berlahan dan seksama untuk merasakan apakah ada sesuatu yang aneh dari bagian payudaramu. Lakukan pula pada payudara yang satunya dengan menggunakan lengan yang lain.

    4. Jika kamu mempunyai payudara yang cukup besar pemeriksaan dapat dilakukan sambil berbaring. Taruh bantal dikepalamu dan letakkan pula satu lenganmu di belakang satu kepala. Gunakan lengan lainnya untuk memeriksa payudara. Mulailah dari bagian luar berputar kearah dalam, periksa pula sekitar puting apakah terjadi perubahan pada payudaramu.

    5. Jika kamu merasakan adanya perubahan pada payudara segeralah konsultasikan pada dokter sesegera mungkin. Ingatlah 9 dari 10 kasus benjolan yang ditemui pada payudara bukan merupakan kanker. Pemeriksaan dini akan memberikan pengaruh yang berbeda untuk penanganan selanjutnya.


    ALAT REPRODUKSI LAKI-LAKI

    Alat reproduksi laki-laki yang dapat dilihat dari luar adalah zakar dan kantung pelir (buah zakar)

    Alat reproduksi laki-laki terdiri dari beberapa bagian utama. Bagian-bagian alat reproduksi yang perlu diketahui pada laki-laki adalah :

    Zakar/Penis

    Zakar adalah bagian terpenting dari alat reproduksi laki-laki, terdiri dari dua bagaian utama yaitu : kepala zakar dan batang zakar. Kepala zakar sama pekanya dengan kelentit pada perempuan. Batang zakar terdiri dari kelenjar spons yang dapat terisi darah sehingga zakar menjadi keras.

    Kantong Pelir (Scrotum)

    Kantong pelir adalah tempat testis. Di dalam testis inilah sperma dibuat. Bila sperma bertemu sel telur pada perempuan, perempuan akan hamil.

    Pelir (Testis)

    Pelir juga disebut testis atau buah zakar. Laki-laki memiliki dua buah testis. Besarnya seperti bola bekel. Testis dapat memproduksi sperma bila suhu testis berada di bawah tubuh. Karena itu kantong pelir berada diluar tubuh, agar suhu testis menjadi lebih dingin dibandingkan tubuh.

    Saluran Sperma (Vas Deferens)

    Bila sperma sudah matang, maka melalui saluran sperma, sperma akan naik dan disimpan di kantung mani (vesika seminalis)

    Saluran Kencing (Urethra)

    Urethra adalah saluran di dalam zakar, saluran tempat keluarnya air kencing dan air mani. keluarnya air seni atau air mani diatur oleh sebuah katup sehingga tidak bisa keluar secara bersamaan.

    Bila laki-laki terkena Infeksi Menular Seksual (IMS), urethra merupakan bagian pertama yang terkena. Bila urethra terluka karena infeksi, maka kencing terasa perih karena air kencing memang melalui saluran itu dan mengenai luka-luka yang ada pada dinding saluran itu.

    Kelenjar Prostat

    Kelenjar prostat berada didalam tubuh, dibawah kandung kencing. Fungsinya adalah membuat cairan air mani yang akan dikeluarkan bersamaan dengan sperma. Warna cairan yang dibuatnya putih keruh dan agak kental.

    Kantung Mani (Vesika Seminalis)

    Kantung mani menyimpan sperma yang sudah matang. Sperma inilah yang membuahi sel telur pada perempuan. Sperma dikeluarkan bersamaan dengan cairan kelenjar prostat ketika berhubungan seks.


    Penulis : Yayasan Pelita Ilmu

    Sumber: http://ypi.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=51&Itemid=134
    Waktu Akses : 2 November 2008

    Merawat Organ Kewanitaan

    Tinggal di daerah tropis yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat.

    Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan eksosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tak sedap serta infeksi. Untuk itulah kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem vagina.

    Ekosistem vagiana adalah lingkaran kehidupan yang ada di vagina. Ekosistem ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu estrogen dan laktobasilus (bakteri baik). Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri laktobasilus akan mati dan bakteri pathogen akan tumbuh sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi.

    Sebenarnya di dalam vagina terdapat bakteri, 95 persennya adalah bakteri yang baik sedang sisanya bakteri pathogen. Agar ekosistem seimbang, dibutuhkan tingkat keasaman (pH balance) pada kisaran 3,8 - 4,2. Dengan tingkat keasaman tersebut, laktobasilus akan subur dan bakteri pathogen mati.

    Banyak faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem vagina, antara lain kontrasepsi oral, diabetes melitus, pemakaian antibiotik, darah haid, cairan mani, penyemprotan cairan ke dalam vagina (douching) dan gangguan hormon (pubertas, menopause atau kehamilan).

    Dalam keadaan normal vagina mempunyai bau yang khas. Tetapi, bila ada infeksi atau keputihan yang tidak normal dapat menimbulkan bau yang mengganggu, seperti bau yang tidak sedap, menyengat, dan amis yang disebabkan jamur, bakteri atau kuman lainnya. Jika infeksi yang terjadi di vagina ini dibiarkan, bisa masuk sampai ke dalam rahim.

    Alaminya susu

    Untuk menjaga kebersihan dan mematikan bakteri jahat di dalam vagina memang tersedia produk pembersih daerah intim wanita. Dari sekian banyak merek yang beredar rata-rata memiliki tiga bahan dasar.

    Pertama, yang berasal dari ekstrak daun sirih (piper betle L) yang sangat efektif sebagai antiseptik, membasmi jamur Candida Albicans dan mengurangi sekresi cairan pada vagina. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Amir Syarif dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, penggunaan daun sirih pada pengobatan keputihan, 90,0 persen pasien dinyatakan sembuh.

    Sayangnya, jika pembersih berbahan daun sirih ini digunakan dalam waktu lama, semua bakteri di vagina ikut mati, termasuk bakteri laktobasilus. Sehingga keseimbangan eksosistem menjadi terganggu.

    Kedua, produk-produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan Povidone lodine. Bahan ini merupakan anti infeksi untuk terapi jamur dan berbagai bakteri. Efek samping produk yang mengandung bahan ini adalah dermatitis kontak sampai reaksi alergi yang berat.

    Ketiga, produk yang merupakan kombinasi laktoserum dan asam laktat. Laktoserum ini berasal dari hasil fermentasi susu sapi dan mengandung senyawa laktat, laktose serta nutrisi yang diperlukan untuk ekosistem vagina. Sedangkan asam laktat berfungsi untuk menjaga tingkat pH di vagina.

    Menurut dr. Junita Indarti, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan dari RSCM, susu mengandung zat aktif yang bisa diekstrak menjadi asam laktat dan laktoserum, dan secara klinis terbukti mengurangi keluhan rasa gatal, rasa terbakar dan keputihan pada vagina.

    "Sebanyak 70 persen pasien yang datang berobat, keluhannya hanya seputar keputihan. Setelah pasien dirawat dengan pemberian larutan asam laktat dan laktoserum dua kali sehari selama dua minggu, tingkat kesembuhannya mencapai 80 persen, hanya 5,4 persen yang mengalami efek samping berupa ruam kulit" katanya menjelaskan.

    Kombinasi asam laktat dan laktoserum sebagai pembersih organ kewanitaan bersifat alami karena tidak membunuh bakteri laktobasilus melainkan meningkatkan pertumbuhannya. Salah satu produk yang pembersih wanita yang mengandung bahan ini adalah Lactacyd, yang saat ini sudah bisa dibeli di outlet toko obat.

    Sebelum memutuskan memilih suatu produk, menurut Junita ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, antara lain apa saja keluhan yang dirasakan saat ini dan sebisa mungkin memilih produk yang isinya mengandung zat-zat yang baik.

    "Untuk pemakaian jangka panjang sebaiknya memilih produk yang bisa memelihara ekosistem alami vagina. Produk yang mengandung pembunuh bakteri sebaiknya hanya digunakan untuk jangka pendek atau ketika ada masalah saja," tambah Junita.

    Kebisaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan kita. Jika ekosistem vagina terjaga seimbang, otomatis kita akan merasa lebih bersih dan segar dan tentu saja lebih nyaman melakukan aktivitas sehari-hari.


    Sumber : http://situs.kesrepro.info/krr/jul/2006/krr01.htm
    Waktu Akses : 2 November 2008


    Tidak Semua Kista Ganggu Kesuburan Wanita

    Masalah kesuburan pada perempuan sering dikaitkan dengan kista. Bahkan, ada anggapan seseorang yang terkena kista di ovarium (indung telur) akan sulit hamil.

    Pendapat itu ternyata tidak sepenuhnya benar karena pada umumnya kista bersifat jinak, berukuran kecil, dan tidak berpengaruh terhadap kesuburan. Tetapi, kista bisa berbahaya manakala sudah berukuran besar. "Kista merupakan neoplasma atau pertumbuhan sel baru yang liar. Kista bisa dikatakan berisiko jika neoplasmanya ganas dan bisa mengakibatkan kanker ovarium," kata spesialis kebidanan dan kandungan dr Indra Anwar kepada Media di Jakarta beberapa waktu lalu.

    Menurut Indra, seseorang bisa saja hamil dengan kista. Lagi pula ovarium seorang perempuan ada sepasang. Jika salah satunya terganggu dan tidak berfungsi, masih ada satu lagi sehingga kehamilan masih dapat terjadi.

    "Jadi, kista berukuran besar dapat mengganggu kehamilan, bukan kesuburannya," kata dokter dari Rumah Sakit Bunda Jakarta ini lagi.

    Lebih lanjut, Indra menjelaskan kista yang memiliki diameter lebih dari 5 cm dapat melintir pada saat terjadi kehamilan. Akibatnya, kista pecah dan menimbulkan nyeri sangat hebat.

    Bila hal itu terjadi, lanjutnya, dapat menjadi nekrotik dan bisa mengakibatkan emboli hingga kematian. Itulah sebabnya kista berukuran besar harus diangkat agar tidak mengganggu dan dapat didiagnosis secara petologi. Dengan diagnosis dapat diketahui apakah kista itu jinak atau ganas.

    Jenis kista

    Indra menjelaskan, kista berupa selaput. Ada yang berisi cairan kental, dan bukan kental, yaitu dermoid. Kista dermoid berasal dari elemen ektodermal sehingga sel-selnya mirip kulit, yaitu sel epitel gepeng, tampak pula folikel rambut, kelenjar keringat, kadang-kadang elemen tulang. Potensi kista dermoid menjadi ganas relatif kecil, cuma sekitar 1-3%.

    Namun, lanjutnya, penyakit yang mengganggu kesuburan dan sering disalahartikan sebagai kista adalah endometriosis. Endometriosis memang ada yang berbentuk kista, karena itu sering disebut kista. Padahal, kista merupakan neoplasma, sementara endometriosis berupa kelenjar dinding rahim yang abnormal dan tumbuh di luar rahim.

    "Umumnya endometriosis memengaruhi kesuburan seorang wanita dan dapat berbentuk kista di indung telur," tutur Indra.

    Kista endometriosis mengganggu kesuburan karena secara mekanik dapat mengakibatkan perlengketan-perlengketan. Adanya perlengketan menyebabkan proses ovum pick-up (lepasnya sel telur yang telah matang), sehingga sulit ditangkap fimbriea (ujung tuba fallopi). Akibatnya, pembuahan sulit terjadi.

    Selain itu, kata Indra, adanya kista endometriosis. Secara imunologis kesuburan juga terhambat, karena timbulnya reaksi-reaksi kekebalan mengganggu fungsi sel telur, sperma, dan embrio secara alami.

    ''Jika dibiarkan, endometriosis akan semakin berat dan umumnya perempuan susah hamil. Dari survei, 40% perempuan yang sulit hamil diketahui memiliki endometriosis pada rahimnya.''

    Untuk itu, lanjutnya, diperlukan operasi dengan cara laparoskopi. Setelah dilakukan operasi, 70% perempuan dengan endometriosis ringan (stadium 1 dan 2) dapat kembali hamil secara normal. Sebaliknya endometriosis berat (stadium 3 dan 4) akan sulit untuk hamil secara alami meskipun telah diobati, kecuali dengan cara inseminasi buatan atau bayi tabung.

    Meskipun kista tidak mengganggu kesuburan, Indra menganjurkan untuk selalu melakukan deteksi dini berupa pemeriksaan ultrasonografi (USG). Karena, ada kemungkinan kista tersebut neoplasma ganas dan bisa mengakibatkan kanker ovarium. Seperti diketahui, kanker ovarium merupakan kanker nomor tiga penyebab kematian perempuan Indonesia setelah kanker payudara dan kanker mulut rahim.

    "Jika terjadi kanker ovarium, ada kemungkinan organ reproduksi seperti indung telur atau rahim harus dibuang sehingga tidak dapat terjadi kehamilan," ujar Indra.

    Ketika ditanya apakah kista mengganggu hubungan seksual suami istri, Indra mengatakan kista di ovarium dan vagina tidak mengganggu. Sedangkan yang terletak di luar atau di vulva, bisa mengganggu. Apalagi jika sudah terjadi peradangan, dapat mengakibatkan nyeri.

    Tetapi kista endometriosis, kata Indra lagi, dapat mengganggu kehidupan seksual karena akan timbul rasa nyeri pada saat melakukan hubungan seksual.


    Waktu Terbit : 7 Juli 2004
    Sumber : http://www.kesehatanreproduksi.com/content/view/7/1/
    Waktu Akses : 2 November 2008

    Hubungan Seks Usia Muda Berisiko Kanker

    Hubungan atau kontak seksual pada usia di bawah 17 tahun merangsang tumbuhnya sel kanker pada alat kandungan perempuan, karena pada rentang usia 12 hingga 17 tahun, perubahan sel dalam mulut rahim sedang aktif sekali. Demikian diungkapkan seorang ahli kebidanan.

    "Saat sel sedang membelah secara aktif (metaplasi) idealnya tidak terjadi kontaks atau rangsangan apa pun dari luar, termasuk injus (masuknya) benda asing dalam tubuh perempuan," kata dr Teti Ernawati dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, adanya benda asing, termasuk alat kelamin laki-laki dan sel sperma, akan mengakibatkan perkembangan sel ke arah abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan infeksi dalam rahim.

    Sel abnormal dalam mulut rahim itu dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan berisiko menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan, katanya.

    Selain itu, kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lain di dalam tubuh, misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever, tulang hingga otak, katanya.

    "Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan kematian," ujarnya.

    "Penderita stadium lanjut umumnya harus mengangkat organ alat kandungan dan kemungkinan mempunyai anak menjadi tidak mungkin," katanya.

    Di dunia, terdapat sekitar 100 jenis strain virus penyebab kanker serviks, yaitu virus HPV (Human Papilloma Virus). Dan strain terganas adalah tipe 16 dan 18.

    Gejala yang sering muncul pada penderita biasanya timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta terjadi pendarahan di bagian kemaluan saat tidak sedang haid.

    Karena itu, Teti menganjurkan bagi perempuan untuk menikah setelah berusia 17 tahun lebih dan menerapkan perilaku seksual yang sehat.

    "Hindari seks bebas dan gonta-ganti pasangan," katanya.

    Selain itu, perlu dilakukan deteksi dini untuk mencegah terjadinya kanker serviks stadium lanjut, salah satunya dengan melakukan tes pap (pap smear).


    Sumber : http://situs.kesrepro.info/krr/sep/2006/krr01.htm
    Waktu Akses : 2 November 2008

    Kanker Payudara Ancam Remaja Perokok

    Wanita yang saat remaja diketahui menjadi penghisap rokok dikemudian hari akan mengalami resiko yang tinggi terkena kanker payudara. Menurut Dr Janet E Olson dari Mayo Clinic College of Medicine di Rochester Minnesota (AS) mengatakan bahwa resiko kanker payudara dimulai saat sang remaja wanita memutuskan untuk merokok atau tidak.

    Penelitian yang dilakukan oleh Dr Olson juga menunjukan bahwa para wanita yang mulai merokok sebelum mengalami kehamilan pertama akan memiliki resiko terkena kanker payudara setelah masa menopause.

    Sementara bagi wanita yang mengawali kebiasaan merokok setelah melahirkan anak pertama tidak memiliki kecendrungan terkena kanker payudara bila dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok.

    "Hasil penelitian kami menunjukan bahwa kanker payudara bisa dicegah saat wanita memasuki masa remaja,' jelas Dr. Janet E. Olson.

    Dr Olson juga mencataan bahwa target untuk menanggulangi terjadinya kanker payudara pada waniat bisa dicegah saat masih remaja.

    Riset juga memberikan hasil yang konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menyebut menunda kehamilan akan menaikan resio terkena kanker payudara.

    Alasan utama dari konsistensi ini sangat erat kaitanya dengan perkembangan payudara selama kehamilan dan persalinan dimana biasanya wanita memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi mereka.

    "Jika wanita menunda kehamilan maka resiko itu akan semakin besar dan bisa lebih merusak jika dikombinasikan dengan kebiasaan mereak merokok,' tandas Dr Olson.

    Penelitian sebelumnya menyebut bahwa kebiasan merokok akan membuat seorang wanita memiliki resiko terkena kanker payudara setelah masa `postmenopausal`.

    Meski untuk yang satu ini masih diperdebatkan karena penelitian lain menyebut tidak ada hubunganya antara merokok dengan resiko kanker payudara.

    Dr Olson dan tim melakukan penyelidikan atas data dari `the Iowa Women's Health Study` dengan kisaran wanita berusia 55 hingga 69 tahun pada tahun 1986 dan kemudian diikuti sampai 1999.

    Secara keseluruhan 37,105 wanita diidentifikasi berisiko kanker payudara termasuk 7,095 wanita yang mulai merokok sebelm mereka mengalami kehamilan pertama.

    Sementara 4.186 diantaranya merokok setelah kehamilan pertama.

    Total dari 2,017 wanita diketahui terkena kanker payudara pada masa studi dilakukan.

    Seorang wanita yang mengawali kegiatan merokok sebelum melahirkan pertama akan berisiko 21 persen terkena kanker payudara bila dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah merokok.

    Hasil penelitian Dr Olson dipublikasikan melalui `the journal, Mayo Clinic Proceedings`.

    Dr Olson memberikan penekanan bahwa hasil penelitian mereka tidak memberikan pengertian bahwa para wanita yang mulai merokok setelah melahirkan pertama akan masuk dalam kategori sehat.

    Karena menurut Dr Olson, merokok bisa menyebabkan banyak masalah pada kesehatan dan sebaiknya dihindari.


    Sumber : http://situs.kesrepro.info/krr/jan/2006/krr02.htm
    Waktu Akses : 2 November 2008