Rabu, 29 Oktober 2008

Musuh dibalik kesempurnaan wanita Kista dan Kanker pada organ reproduksi wanita

Kanker ovarium mendapat julukan the silent lady killer karena menjadi penyebab kematian tertinggi wanita. Julukan itu juga menyiratkan sifat kanker ovarium yang sulit dideteksi ketika stadium dini. Biasanya kanker ini baru bisa dideteksi setelah memasuki stadium lanjut.

Gejala biasanya dapat didiagnosis bila terjadi pembesaran perut karena terdapat penggumpalan cairan di dalam perut. Kondisi ini memberi rasa sakit di perut dan terjadi pendarahan cukup banyak ketika menstruasi. Gangguan menstruasi terjadi ketika tumor menyerang hormon. Gejala lainnya, kadang perut terasa begah, kembung dan merasa tidak nyaman. Bila stadium berlanjut, maka gejala selanjutnya selain perut membesar akan terasa ada benjolan di perut ketika diraba, nyeri panggul, gangguan buang air besar atau buang air kecil akibat penekanan pada saluran pencernaan dan saluran kencing. Pada stadium yang lebih lanjut, penderita dapat mengalami penimbunan cairan di rongga perut sampai mengalir ke rongga dada. PErutpun tampak semakin membuncit. Bahkan bisa juga sampai terjadi sesak napas. Nah, kalau sudah begini kanker ovarium sudah terlambat diatasi.

Hubungan dengan kanker payudara
Wanita yang beresiko terkena kanker indung telur atau kanker ovarium biasanya berhubungan dengan kanker payudara. Ada link keluarga sehingga disebut sindroma kanker payudara. Meski faktor keturunan berperan dalam terjadinya kanker ovarium, wanita yang tidak memilii keluarga penderitra kanker ovarium dapat pula terkena penyakit kanker ini. Selain faktor keturunan, penyebab pasti kanker ovarium belum diketahui sampai saat ini.

Siapa yang beresiko ?
Kanker ovarium dapat menyerang wanita usia muda hingga tua. Kasus penderita kanker ovarium termuda yang ditemui berusia 8 tahun. Jadi kanker ovarium ini tidak pandang usia. Wanita yang beresiko menderita kanker ovarium biasanya wanita yang mengalami kesulitan memiliki anak, wanita yang tidak memiliki anak dan wanita yang mendapat pemicu ovulasi (terapi hormon).

Jenis Benjolan
Ditemukannya suatu kantung tak biasa di ovarium bukna berarti Anda langsung divonis menderita kanker ovarium. Ada jenis kista diovarium yang berkaitan dengan siklus menstruasi yang lebih dikenal dengan nama kista fungsional. Untuk memastikannya, ksita fungsional dapat dilihat dengan pemeriksaan USG. Pemeriksaan ini akan memperlihatkan kantung dengan ruangan tunggal yang hanya berisi cairan. Umumnya kista ovarium fungsional akan menyusut dengan sendirinya dalam waktu 1-3 bulan. Ini dapat dilihat dengan pemeriksaan USG kembali untuk memastikan apakah ukuran kista sudah mengecil atau bahkan lenyap sama sekali. Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat jinak dan ganas. Bersifat jinak bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar. Meski jinak, kista ini dapat berubah menjadi ganas. Sayangnya sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab perubaha sifat tersebut. Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat-sekat dan dinding sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista fungsional yang hanya terisi cairan, kista abnormal memperlihatkan campouran cairan dan jaringan solid dan dapat bersifat ganas. Adanya kanker pada daerah indung telur akan mengganggu kesuburan. Namun bila berupa kista, masih ada harapan wanita tersebut tetap memiliki anak jika kistanya sudah dapat diatasi dengan baik. kanker yang sudah memasuki stadium lanjut, dapat menyerang organ-organ tubuh lainnya seperti usus (yang paling sering) dan paru-paru. Resiko kematian akan semakin besar.

Deteksi dini
Keterlambatan mendiagnosis kanker ovarium sering terjadi karena letak ovarium berada didalam rongga panggul sehingga tidak terlihat dari luar. Biasanya kanker ovarium ini dideteksi lewat pemeriksaan dalam. Bila kistanya sudah membesar maka akan teraba ada benjolan. Jika dokter menemukan kista, maka selanjutnya akan dilakukan Ultrasonografi (USG) untuk memastikan apakah ada tanda-tanda kanker atau tidak.
Kemudian dibutuhkan pemeriksaan lanjutan dengan mengambil jaringan (biopsi) untuk memastikan kista tersebut jinak atau ganas. Ini bisa dilakukan dengan laparoskopi, melalui lubang kecil diperut. Pemeriksaan lainnya dengan CT-Scan dan tumor marker (pertanda tumor) dengan pemeriksaan darah.

Pengobatan

Penderita kanker ovarium stadium dini dapat ditangani dengan operasi yang kemudian dilanjutkan dengan terapi. Bila kanker ovarium telah memasuki stadium lanjut baru dilakukan kemoterapi atau radiasi.


Penulis: Tim Human Health
Waktu terbit: Aguatus 2005
Sumber : Human Health Agustus 2005
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=990&tbl=biaswanita
Waktu akses: Rabu, 29 Oktober 2008

Kanker Mulut Rahim, Pembunuh Nomor Satu Kaum Perempuan

Kesehatan wanita, kesehatan Kanker mulut rahim masih menjadi momok yang menakutkan bagi kaum perempuan di Indonesia. Selain belum ada obatnya, kanker jenis ini masih menjadi pembunuh nomor satu perempuan pengidap kanker tersebut.

"Kanker mulut rahim di Indonesia masih menjadi pembunuh nomor satu di antara kanker lainnya. Padahal di Amerika Serikat kasus penyakit ini sudah menurun," kata spesialis kandungan Prof dr Noor Pramono, SpOG, yang juga guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, kemarin.

Ia mengatakan, pencegahan dini melalui pendektesian yang dilakukan secara berkala bisa mengurangi risiko. Kanker mulut rahim hingga sekarang memang belum ada obatnya dan sangat ditakuti kaum perempuan. Namun, meurut Pramono, hal ini bisa dihindari dengan menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat. Misalnya tidak melakukan hubungan seks berganti-ganti pasangan.

Kanker mulut rahim paling banyak ditemukan di antara penyakit kanker ginekologik. Menjadi penyebab kematian utama perempuan penderita kanker di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Pada stadium awal, kanker ini cenderung sulit terdeteksi. Pada tahap prakanker atau displasia sampai stadium 1, praktis tidak ada keluhan yang dirasakan oleh penderita, namun menginjak stadium 1A-3B muncul keluhan, misalnya keluar darah sewaktu berhubungan seks.

Yang lebih parah lagi, pada stadium 4B, sel kanker biasanya sudah menjalar ke otak dan paru, sehingga nyawa penderita semakin sulit untuk diselamatkan.

Pemicu kanker rahim adalah virus human papilloma, yang muncul antara lain akibat perilaku sering berganti-ganti pasangan seks, sehingga menimbulkan penyakit kelamin.
(iis)


Penulis: Tim Pdpersi
Waktu terbit: Kamis, 20 Juli 2006
Sumber: http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=999&tbl=biaswanita
Waktu akses: Rabu, 29 Oktober 2008

Tumbuhan Untuk Melawan Keputihan

Menurut Boyke, dikenal dua jenis keputihan, yaitu keputihan fisiologis (normal) dan keputihan patologis (tidak normal).

Keputihan fisiologis (normal) biasanya terlihat bening dan kadang-kadang sedikit keruh, tidak gatal, tidak panas dan tidak bau. Biasanya datang menjelang seorang wanita dewasa terkena haid, saat ovulasi ( keluarnya sel telur dari kandung telur ), yaitu kurang lebih 12 - 14 hari setelah menstruasi, menjelang menstruasi, adanya rangsangan seksual serta dalam kehamilan. Dalam keadaan stress, keputihan juga sering terjadi.

Pada Vagina wanita dewasa terdapat bakteri yang baik yang disebut dengan basil Doderlein. Dalam keadaan normal jumlah basil ini cukup dominan dan membuat lingkungan vagina bersifat asam sehingga vagina mempunyai daya proteksi yang cukup kuat.

Disamping itu vagina juga mengeluarkan sejumlah cairan yang berguna untuk melindungi diri dari infeksi.

Sementara yang patologis ( tidak normal ) adalah keluarnya cairan secara berlebihan dari yang ringan, sampai berat misalnya keluar cairan kental, berbau busuk yang tidak biasanya dan berwarna kuning sampai kehijauan ( berubah warna ). Pada kasus yang berat seringkali juga disertai dengan rasa gatal bahkan rasa panas pada vagina.

Terjadi karena infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Infeksi jamur biasanya dari golongan Candida atau Monilia akibat perubahan kadar hormon, gula darah ,atau rendahnya daya tahan tubuh. Dari golongan bakteri biasanya Hemofilus Vaginalis. Bakteri ini jahat dan dapat ditularkan melalui hubungan kelamin. Infeksi Parasit biasanya dari golongan Trikomonas dan juga dapat ditularkan melalui hubungan kelamin.

Keputihan yang bersifat patologis yang umumnya disebabkan oleh infeksi pada alat genital, baik infeksi yang ditularkan langsung tanpa melalui hubungan seksual ataupun yang ditularkan melalui hubungan seksual. Namun selain infeksi, keputihan yang patologis juga dapat timbul jika terdapat tumor, baik jinak maupun ganas pada alat genital.

Salah satu jenis keputihan patologis adalah keputihan yang disebabkan karena penyakit kanker mulut rahim, serta keputihan akibat stress, benda asing (spiral), letih, dan sebagainya.

Keputihan akibat kanker rahim salah satu penyebabnya adalah sering berganti-ganti pasangan. Dari berganti-ganti pasangan itulah, maka sang suami menularkan kepada istrinya. Karena para istri malu memeriksakan dirinya ke dokter, maka mereka biasanya baru memeriksa setelah menderita keputihan dan hubungan seks berdarah. Padahal itu sudah masuk kanker stadium dua atau tiga. Padahal dengan deteksi dini melalui pemeriksaan pap net (deteksi kanker), pasien dapat dideteksi ada-tidaknya penyakit kanker. Bahkan jika masih pada stadium dini, penyakit tersebut dapat disembuhkan 100 persen.

Selain oleh sebab-sebab yang disebutkan diatas keputihan abnormal juga dapat disebabkan oleh karena luka, penyakit keganasan misalnya tumor, benda asing akibat pemakaian tampon atau spiral dan Penyakit Hubungan Seksual (PHS) misalnya Gonore atau Raja Singa dan AIDS.

Bila penyakit keputihan ini tidak diobati secara tuntas, maka infeksi dapat merembet ke rongga rahim kemudian kesaluran telur dan sampai ke indung telur dan akhirnya ke dalam rongga Panggul, tidak jarang wanita yang menderita keputihan yang kronik (bertahun-tahun) menjadi mandul..!

Hati-hati bagi wanita yang sering mengalami keputihan karena gejala kanker mulut rahim menjadi salah satu penyebab terjadinya masalah ini.

Indikasi adanya masalah kesehatan jika keputihan tersebut mulai berubah warna, gatal dan mengeluarkan bau yang kurang enak.

Menurut Boyke, hampir semua wanita di Indonesia pernah mengalami keputihan patologis dalam hidupnya, minimal satu sampai dua kali. Maka dari itu, saran Boyke, para wanita dan pasangannya lebih baik memeriksakan diri mereka dengan pap net sebanyak dua tahun sekali sejak berhubungan seks.

Kanker mulut rahim juga bisa terjadi pada mereka yang belum pernah melakukan hubungan seksual jika wanita itu sering merokok. Wanita yang merokok mempunyai kecenderungan 12 kali lebih banyak dibanding wanita yang tidak merokok untuk menderita penyakit kanker mulut rahim.

Baik keputihan fisiologis maupun patologis harus segera diobati. Karena masing-masing membawa pengaruh bagi kesehatan. Keputihan fisiologis menyebabkan kurang bersihnya alat kelamin, yang akan menyebabkan masalah pada saat melakukan hubungan seksual. Bisa dibersihkan dengan alat pembersih yang saat ini banyak beredar di pasaran atau secara tradisional ( bahan dari tumbuhan ).

Selain obat-obatan kimiawi, keputihan dapat diantisipasi atau dapat diobati secara tradisional dengan menggunakan tanaman obat, adapun beberapa jenis tanaman obat yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :

1. Beluntas (daun)

2. Bunga Matahari (akar)

3. Bunga Pukul Empat (akar)

4. Cempaka Putih (bunga)

5. Daun Dukuk (daun)

6. Delima Putih (kulit buah)

7. Harendong (daun)

8. Jaha (akar atau biji)

9. Jali batu ( kar atau biji)

10. Jambu Bjiji (daun)

11. Jengger Ayam (bunga)

12. Kara (bunga)

13. Kayu Rapat (kayu)

14. Kembang Sepatu (akar)

15. Kemuning (daun)

16. Majakan

17. Manggis (kulit buah)

18. Masoyi (kulit kayu)

19. Nyamplung (kulit kayu)

20. Pacar Kuku (seluruh bagian tanaman)

21. Pegagan (seluruh bagian tanaman)

22. Picisan (seluruh bagian tanaman)

23. Pulasari (kulit kayu)

24. Pulutan (akar)

25. Sirih (daun)

26. Sruni (daun)

27. Tanjung (kulit kayu)

28. Tapak Liman (seluruh bagian tanaman)

29. Tembelekan akar)

Cara pemakaian

1. Beluntas (Pluchea md/caL.)

Daun Beluntas muda segar 20 helai, Akar Tapak Liman I Pohon, Air secukupnya, Dipipis. Diminum sehari I kali di waktu pagi, 1/4 cangkir. Diulang selama 14 hari. Bila diperlukan dapat dipercepat penyembuhannya dengan cawikan rebusan Daun Sinih.


2. Bunga Matahari (Hellianthus annuus L.)

Akar Bunga Matahari 4 gram, Daun Beluntas 5 gram, Herba lapak Liman segan (dengan akar) 5 gram, Daun Seribu segar 4 gram, Air secukupnya, Dibuat infus atau dipipis. Diminum 1 kali sehari 100 ml . Apabila dibuat pipisan, diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. Diulang selama 4 hari.


3. Bunga Pukul-Empat (Mirabilis jalapa L.)

Akar Bunga Pukui Empat segar 10 gram, Air secukupnya, Dibuat jus atau dipipis. Dikompreskan pada bagian yang sakit. Diulang selama 7 hari.


4. Cempaka Putih (Mlchella alba Dc.)

Bunga Cempaka Putih 5 gram, Daun Beluntas 5 gram, Herba Tapak Liman 5 gram, Rimpang Kunyit 6 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehani, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari.


5. Daun Duduk (Desmodium triquetrum (L.) Disv.)

Daun Duduk segar 6 gram, Air mendidih 100 ml, Diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 20 hari.


6. Delima Putih (Punica granatum L)

Kulit buah Delima Putih segar 5 gram, Daun Beluntas segar 6 gram, Herba Tapak Liman 5 gram, Majakan 1 gram, Air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.


Peringatan!

Karena kadar tanin pada kulit buah cukup tinggi, ramuan yang terbuat dari kulit Delima Putih sering mengakibatkan muntah. Keracunan simplisia ini dapat menyebabkan pusing, gemetar, badan lemah, dan mencret.


7. Harendong ( Melastoma malabathicum L. )

Daun Harendong 2 genggam, Rimpang Jahe 1 ibu jari, Rimpang Bangle 1 ruas ibu jari Air 100 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7
hari.


Catatan

Harendong ada beberapa jenis, antara lain : 1. Melastoma rnalabathicum L. 2. Melastoma polyanthum B1.


8. Jaha ( Terminata belerica (Gaertn.) Roxb.)

Buah Jaha 2 buah, Kulit Kayu Rapat I jari tangan, Rimpang Kunci Pepet 2 buah, Majakan ½ buah, Jintan Hitam 10 butir, Herba Tapak Liman 3 tanaman, Air 110 ml, Dibuat inks. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 hari.


Catatan

Jaha Lawe atau Jalawe adalah buah Jaha yang sudah masak dan bijinya dibuang. Jaha Sukun adalah buah Jaha yang masih muda.


9. Jali Batu ( Sinonim Coix agresta Lour. Coix arundinacea Lamk. )

Akar atau biji Jali Batu 15 gram, Air 110 ml, Dibuat infus atau diseduh. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml. Diulang seiama 6
hari.


Peringatan!

Tidak dianjurkan untuk ibu hamil.


10. Jambu Biji ( Psiclium guajava L. )

Daun Jambu Biji muda 2 genggam, Daun Sirih 7 helai, Air 200 ml, Dibuat infus. Diminum 2 kali sehani bagian beningnya, tiap kali minum 200 ml. Diulang selama 7 hari.


11. Jengger Ayam : Celosia cristata L. f.

Bunga Jengger Ayam 6 gram, herba Tapak Liman 6 gram, Daun Beluntas 5 gram, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 4 hari.


12. Kara ( Dolichos lablab L. )

Bunga Kara (biji putih) secukupnya, Adas secukupnya, Air secukupnya. Dipipis atau diseduh. Diminum 2 kali sehari 1 ramuan.


Catatan

Buah Kara ada beberapa macam, ada yang berbiji putih, kuning dengan bintik-bintik hitam, hitam dengan bintik-bintik putih, cokelat atau hitam.


13. Kayu Rapat ( Parameria laevigata (Juss.) Moldenke. )

Kayu Rapat I jari tangan, Kayu Mesoyi 1 jari tangan, Majakan 1/2 butir, Rimpang Kunci Pepet 2 buah, Kemukus 6 butir, Cengkih 2 buah, Jaha Sukun I buah, Jintan Putih 5 butir Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.


14. Kembang Sepatu ( Hibiscus rosa sinensis L. )

Akar Kembang Sepatu 10 gram, Rimpang Temu Kunci 7 gram, Daun Sirih segar 2 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum I kali sehari 100 ml. Diulang selama 14
hari.


15. Kemuning ( Murraya paniculata (L.) Jack. )

Daun Kemuning 3 gram, Daun Pacar Kuku 3 gram, Herba Tapak Liman 2 gram, Rimpang Temu Kunci, 2 gram, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.


16. Majakan ( Quercus lusitanica Lamk. )

Ramuan dan takaran untuk keputihan seperti tertera pada paparan Delima Putih.


17. Manggis ( Garcinia mangostana L. )

Kulit buah Manggis 25 gram, Air 1.000 ml, Dibuat infus, disaring lalu ditambah minyak Permen I sendok teh. Untuk cebok setiap hari. Diulang selama 10 hari.


18. Masoyi ( Massoia aromatica Becc. )

Kulit kayu Masoyi 1 jari tangan, Kayu Rapat I jari tangan, Buah Majakan 1/2 butir, Rimpang Kunci Pepet, 5 buah, Buah Kemukus 6 butir, Kuncup Cengkih 3 butir, Buah Maja Keling 1 buah, Jintan Hitam 10 butir, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum sehari 1 kali 100 ml. Diulang selama 7 hari.


19. Namplung ( Calophyllum inophyl/um L. )

Kulit kayu Nyamplung 3 gram, Arang Jati/Norit 5 gram/1 tablet, Daun Sembung 3 helai, Daun Iler 3 helai, Herba Pegagan 1 genggam, Bawang Menah (sangrai) 2 umbi, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari.


20. Pacar Kuku ( Lawzonia inermis L. )

Herba Tapak Liman 2 tanaman, Rimpang Kunci Pepet 1 buah, Daun Pacar Kuku 12 helai, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 7 hari.


Peringatan!

Tidak dianjurkan penggunaan simplisia ini bagi ibu hamil.


21. Pegagan ( Centella asiatica (L.) Urban. )

Herba Pegagan 5 gram, Air secukupnya, Diseduh. Diminum sebagai pengganti air teh.


22. Picisan ( Pyrrosia nummularifolia (Sw.) Ching. )

Herba Picisan 1 genggam, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml.


Catatan

Tumbuhan ini sering dikacaukan dengan Drymoglossum heterophyllum C. Chr. Atau Drymoglosum piloselloides Presl.


23. Pulasari ( Alyxia reinwardtii BI. )

Kulit kayu Pulosari (serbuk) 1 sendok teh, Buah Adas (serbuk) 10 butir, Pisang batu masak 2 buah, Pisang batu mengkal 2 buah, Air sedikit, Serbuk Pulasari dan Adas diseduh dengan air panas. Pada seduhan ditambahkan Pisang batu, kemudian diremas dan diperas. Diminum 1 kali sehari 1 ramuan. Diulang selama 14 hari.


Catatan

Kulit kayu muda (Pulasari dedes), diduga lebih bermanfaat.


24. Pulutan ( Urena lobata L. )

Akar Pulutan 2 jari tangan, Tepung Garut 1 sendok makan, Air 2 gelas, Dibuat infus. Diminum sebagai pengganti minum air teh.


25. Sirih ( Piper betle L.)

Daun Sirih 2 helai, Daun Jambu Biji 5 helai, Air 210 ml, Dibuat infus. Cebokkan 2 kati sehari.


Catatan : Sebaiknya menggunakan daun segar.


26. Sruni ( Chrysanthemum indicum L. )

Daun Sruni 1 genggam, Air 120 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 30 hari.

Catatan : Bunga Sruni ada yang berbunga putih, kuning, cokelat, dan merah.


27. Tanjung ( Mimusops elengi L. )

Kulit kayu Tanjung 7 gram, Air mendidih 100 ml, Diseduh. Diminum sehari 2 kali, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 7 hari.

28. Tapak Liman ( Elephantopus scaber L. )

Tapak Liman 2 tanaman, Air 110 ml, Dibuat infus. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 10 hari.


29. Tembelekan ( Lantana camara L. )

Akar Tembelekan segar secukupnya, Air secukupnya, Direbus, air rebusan diminum setiap hari, diulangi selama 7 hari.


Penulis: Benyaliwibowo
Waktu terbit: 11 Maret 2008
Sumber: http://benyaliwibowo.wordpress.com/2008/03/11/tumbuhan-untuk-melawan-keputihan/
Waktu akses: Rabu, 29 Oktober 2008

Cegah Infeksi Jamur Pada Organ Kewanitaan

Infeksi vagina masih menjadi gangguan yang sering dikeluhkan oleh kaum wanita. Bagaimana sebenarnya mencegah agar berbagai jenis infeksi vagina tidak terjadi?

Setidaknya ada beberapa jenis infeksi yang terjadi pada vagina, yakni Bacterial vaginsis, Trichomonas, dan Candisiasis. Bacterial vaginosis merupakan ganggunan vagina yang serig terjadi ditandai dengan keputihan dan bau tak sedap. Hal ini disebabkan oleh lactobacillus menurun, bakteri pathogen (penyebab infeksi) meningkat, dan pH vagina meningkat. Prevelansi infeksi vagina ini dialami 25-50% wanita.

Beberapa gejala bacterial vaginosis diantaranya; lender vagina sedikit, homogen, putih keabu-abuan, dan berbau amis. Gejala lainnya adalah tikda banyak terjadi iritasi. Gangguan ini berisiko; kelahiran premature, kadang-kadang menyebabkan radang panggul, dan kehamilan di luar rahim.

Jenis infeksi lainnya adalah Trichomoniasis, disebabkan oleh parasit Trichomonas. Gangguan ini merupakan penyakit menular seksual. Infeksi ini sering bersamaan dengan Bacterial vaginosis. Gejalanya memburuk setelah menstruasi. 70% laki-laki tertular setelah berhubungan dengan wanita yang terinfeksi Trichomonas. Prevalensi infeksi ini dialami 20-40% wanita.

Sementara Candidiasis merupakan infeksi vagina yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Gejala infeksi ini antara lain; gatal, lendir vagina berbentuk seperti kepala susu, dan berbau. Gejala lainnya adalah; nyeri vagina, rasa terbakar pada vulva (bagian luar vagina), nyeri senggama, dan nyeri berkemih. Prevalensi infeksi ini dialami 5-15% wanita.

Menyeimbangkan Ekosistem Vagina
Menjaga keseimbangan ekosistem vagina adalah cara paling ampuh mencegah timbulnya infeksi. Ekosistem vagina adalah lingkaran kehidupan yang ada pada vagina yang dipengaruhi oleh dua unsur utama yaitu estrogen dan bakteri Laktobcillus (bakteri baik).

Estrogen menentukan jumlah atau kadar glikogen (zat gula sebagai simpanan energi dalam sel tubuh manusia) di dalam sel epitel vagina. Glikogen juga merupakan nutrisi dan laktobasilus yang akan dimetabolisme untuk pertumbuhannya.

Sisa metabolisme tersebut adalah asam laktat, yang menentukan suasana asam di dalam vagina, dengan kisaran pH 3,8 ? 4,2. Dengan tingkat keasaman tersebut, Laktobacillus akan subur dan bakteri pathogen akan mati. Dengan begitu, infeksi pun dapat dicegah. Hum/an


Penulis: Rinto Siahaan
Waktu terbit: Senin, 7 Mei 2007
Sumber: http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=1004&tbl=biaswanita
Waktu akses: Rabu, 29 Oktober 2008

8 Tips Mencegah Keputihan

Banyak wanita mengeluhakan keputihan. Sangat tidak nyaman. Gatal, berbau, bahkan terkadang perih. Usut punya usut, ternyata itu berkait dengan kebiasaan sehari-hari. Salah satu penyebab keputihan adalah masalah kebersihan di sekitar organ intim.

Umumnya wanita sangat ped
uli dengan kebersihan, terutama yang berhubungan dengan penampilan. Setiap hari tidak lupa mandi dan selalu telaten menyingkirkan sisa-sisa make up dari wajah. Tapi, bila ditanya apakah setelaten itu pula kaum Hawa menjaga kebersihan organ kewanitaannya? Harus kita akui tidak semua wanita melakukannya. Contoh, entah berapa banyak wanita yang tidak mengeringkan bagian organ intimnya seusai buang air kecil. Usai dibasuh langsung mengenakan celana dalam. Alhasil celana ikut basah, akibatnya vagina -terperangkap- dalam suasana lembab.

Organ intim wanita, seperti vagina sangat sensitif dengan kondisi lingkungan. Karena letaknya tersembunyi dan tertutup, vagina memerlukan suasana kering. Kondisi lembab akan mengundang berkembanbiaknya jamur dan bakteri pathogen. Inilah salah satu penyebab keputihan.

Bila ingin terhindar dari keputihan, Anda mesti menjaga kebersihan daerah sensitif itu. Kebersihan organ kewanitaan hendaknya sejak bangun tidur dan mandi pagi. Bagaimana caranya?

Berikut Tip yang dapat dilakukan:
  1. Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu kestabilan pH di sekitar vagina. Salah satunya produk pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu. Produk seperti ini mampu menjaga seimbangan pH sekaligus meningkatkan pertumbuhan flora normal dan menekan pertumbuhan bakteri yang tak bersahabat. Sabun antiseptik biasa umumnya bersifat keras dan dapat flora normal di vagina. Ini tidak menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam jangka panjang.z
  2. Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar vagina harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-partikel halus yang mudah terselip disana-sini dan akhirnya mengundang jamur dan bakteri bersarang di tempat itu.
  3. Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian.
  4. Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab, usahakan cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai. Tak ada salahnya Anda membawa cadangan celana dalam tas kecil untuk berjaga-jaga manakala perlu menggantinya.
  5. Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti katun. Celana dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana disekitar organ intim panas dan lembab.
  6. Pakaian luar juga perlu diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena pori-porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non-jeans agar sirkulasi udara di sekitar organ intim bergerak leluasa.
  7. Ketika haid, sering-seringlah berganti pembalut
  8. Gunakan panty liner disaat perlu saja. Jangan terlalu lama. Misalkan saat bepergian ke luar rumah dan lepaskan sekembalinya Anda dirumah.



Penulis: Tim Pdpersi
Waktu terbit: Rabu, 20 Juni 2007
Sumber: http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=1006&tbl=biaswanita
Waktu akses: Rabu, 29 Oktober 2008

Keputihan Masalah & Penanganannya

Rasa tidak nyaman, lembab, gatal, panas bahkan nyeri pada daerah kemaluan adalah keluhan yang dirasakan oleh seorang wanita yang mengalami keputihan.


Menurut difinisi

Yang dimaksud keputihan adalah “ keluarnya cairan dari liang sanggama ( vagina ) selain darah haid”. Cairan ini dibedakan menjadi;

  • cairan normal
  • cairan tidak normal

Cairan normal

Adalah cairan / lendir yang berasal dari tiga sumber yaitu produksi kelenjar lendir yang bermuara disekitar mulut vagina, produksi sel lendir pada selaput liang vagina dan selaput lendir rongga rahim.

  • Produksi lendir pada kelenjar mulut vagina, dipengaruhi oleh rangsangan birahi. Oleh karena itu, lendir ini akan meningkat jumlahnya pada keadaan terangsang dan pada waktu bersanggama.
  • Sedangkan produksi lendir pada selaput liang vagina dan rongga rahim dipengaruhi oleh hormon, menjelang haid dan sesudah haid produksinyam meningkat.Pada menopouse produksinya berkurang.
  • Cairan lendir dari ketiga sumber ini berwarna bening,dan tidak berbau.

Cairan tidak normal

Adalah cairan yang keluar dari vagina, yang merupakan gejala terjadinya infeksi dan keganasan pada vagina / saluran reproduksi. Adapun yang dimaksud dengan infeksi adalah masuk dan berkembang biknya mikroorganisme pada jaringan organ tubuh. Dan yang tergolong dengan mikroorganisme adalah virus, bakteri, parasit dan jamur. Infeksi bakteri, parasit dan jamur akan menyebabkan perubahan pada cairan keputihan. Sedangkan infeksi virus dan spiroceheta akan menimbulkan gejala, gelembung berisi cairan, tumbuhan seperti kutilkutil, dan koreng pada kulit dan liang vagina.

Berdasarkan sumber mikroorganisme, maka Infeksi pada saluran repproduksi dibedakan menjadi 3 macam yaitu;

  • Infeksi endogen

  • Infeksi menular seksual.

  • Infeksi iatrogenik

Infeksi endogen

Adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yang sumbernya adalah diri sendiri, biasanya berasal dari anus. Daerah anus adalah daerah yang tidak bisa bebas dari mikroorganisme meskipun telah dibersihkan pada waktu setelah buang air besar (cebok). Hal ini terjadi oleh karena pada waktu buang angin (kentut), batuk atau tertawa biasanya akan terjadi apa yang disebut kecipirit yaitu keluarnya cairan dari dalam dubur, cairan ini mengandung bakteri, jamur atau parasit.


Dalam keadaan cairan lendir normal meningkat, daerah kemaluan dan celana dalam akan menjadi lembab. Celana dalam yang lembab ini akan dicemari oleh mikro organisme yang ada pada anus. Dari celana dalam yang lembab ini mikroorganisme akan sampai di mulutvagina. Disini mikroorganisme akan berkembang biak sehingga memberi gejala.


INFEKSI ENDOGEN OLEH BAKTERI

Nama penyakit

Gejala dan tanda -tanda

Dampak

VAGINOSIS BAKTERI

  • Cairan keputihan berwarna kunig
  • Berbau amis
  • Rasa gatal pada kemaluan

  • Pematur
  • kemandulan


INFEKSI ENDOGEN OLEH JAMUR

Nama penyakit

Gejala dan tanda -tanda

Dampak

CANDIDIASIS

  • cairan keputihan seperti susu, bergumpal
  • Berbau asam
  • Rasa gatal
  • Daerah kemaluan merah dan bengkak



Infeksi menular seksual

Adalah penyakit infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Kelainan yang timbul bisa lokal pada saluran vagina / reproduksi, dan bisa juga bersifat umum (sistemis), atau kombinasi.keduanya. Sumber mikroorganismenya adalah pasangan seksual. Mikroorganisme penyebab bisa virus, bakteri, spirocheta, dan parasit. Dibawah ini adalah penyakit-penyakait infeksi menular seksual ( PMS) berdasarkan golongan mikroorganisme penyebabnya.


PMS oleh bakteri

Nama penyakit

Gejala dan tanda -tanda

Dampak

1. Gonore


Bisa tanpa gejala-gejala.

  • Cairan vagina berwarna kuning
  • Bau busuk
  • Nyeri perut bagian bawah
  • Penyakit radang panggul
  • Kemandulan
  • Menular kepada bayi baru lahir
  • Infeksi mata dan kebutaan
  • Rentan terhadap HIV /AIDS

2. Klamydia



Umumnya tanpa gejala

Gejala-gejala

  • Cairan vagina berwarna kuning,
  • Bau busuk
  • Nyeri perut bagian bawah
  • Perdarahan dari vagina setelah hubungan intim
  • Penyakit radang panggul
  • Kemandulan
  • Menular kepada bayi baru lahir. :
    • Infeksi mata dan kebutaan
    • Radang paru-paru bayi baru lahir.
  • Hamil diluar kandungan
  • Rentan terhadap HIV /AIDS

3. Chancroid

Umumnya tanpa gejala

Gejalanya

  • Koreng pada daerah kemaluan yang sangat nyeri
  • Kelenjar getah bening pada lipat paha membengkak, nyeri dan pecah bernanah.



  • Koreng jadi membusuk karena terjadi kematian jaringan
  • Rentan terhadap HIV /AIDS

.

PMS OLEH SPIROCHETA

Nama penyakit

Gejala dan tanda -tanda

Dampak

1. SYPHILIS

Tergolong penyakit infeksi umum / sistemis dan kronis.

Terdiri dari tiga stadium

  • Stadium I. disebut Chancre. Tanda : terdapat koreng tanpa nyeri pada kulit kemaluan.
  • Stadium II.Tanda :
    • A. bercak-bercak merah pada kulit seluruh tubuh
    • B. tanpa gejala




  • Kerusakan dan jantung
  • Menular kepada janin dalam kandungan
    • Cacat lahir
  • Rentan terhadap HIV /AIDS

PMS OLEH PARASIT

Nama penyakit

Gejala dan tanda -tanda

Dampak

1. TRICHOMONIASIS

  • Chairan vagina bisa berwrna hijau, kuning, berbau busuk.
  • Daeah kemaluan bengkak, merah, lecet, dan gatal serta tidak nyaman.


  • Persalinan Prematur
  • Rentan terhadap infeksai HIV/AIDS


PMS OLEH VIRUS

Nama penyakit

Gejala dan tanda -tanda

Dampak

1. HERPES KELAMIN

Gejala hilang timbul

Infeksi pertma kali

  1. Gelembung berisi cairan yang nyeri, tunggal atau banyak gelembung pecah menjadi koreng berkerak, kemudian sembuh sendiri.

Infeksi kambuhan

  1. Gelembung berisi cairan tunggal atau banyak tanpa nyeri
  2. Kekambauhan timbul dipicu oleh; datang haid, ketegangan, minumalkohol.






  • Nyeri syaraf
  • Menular kepada bayi waktu persalinan
  • Kematian bayi
  • Rentan terhadap HIV /AIDS

2. KUTIL KELAMIN

  • Tumbuhan seperti kutil pada kemaluan, bisa tunggal atau multipel
  • Disertai rasa gatal
  • Kutil tumbuh menjadi banyak dan meluas
  • Berubah menjadi kanker leher rahim.

3. HIV / AIDS

Pertama : periode jendela

2 minggu setelah virus masuk, akan timbul gejala seperti flu yang kemudian sembuh

Kedua : periode tanpa gejala.

Berlangsung Tanpa gejala selama 2-10 tahun.

Ketiga : periode gejala minor

Gejala minor : demam, berkeringat malam,infeksi jamur, lesu, lemah, penurunan berat badan

Ke empat : multiple illnesses Kanker dan penyakit syaraf, infeksi bakteri, jamur, dan parasit.






  • Virus menular ke janin dalam kandungan
  • Stadium ahir HIV/AIDS adalah kematian.


Infeksi virus

Gejala dari Infeksi virus pada saluran kelamin biasanya tidak disertai dengan keluarnya cairan keputihan. Bila disertai keputihan maka infeksi virus ini disertai pula oleh infeksi bakteri, parasit atau jamur..

Adapula infeksi virus yang menular melalui hubungan seksual, tapi gejalanya tidak pada organ kelamin, antara lain adalah ;

  • Hepatitis B
  • HIV / AIDS


Infeksi iatrogenik

Adalah infeksi akibat masuknya mikroorganisme ke jaringan tubuh karena terbawa oleh peraltan dan bahan yang digunakan pada waktu pelayanan. Pada rumah sakit atau klinik menerapkan tehnik pencegahan inffeksi yang ketat, hal ini tidak terjadi. Termasuk di klinik Pro famlia


Diagnosa keputihan

Untuk mengetahui mikro organisme penyebab keputihan, perlu dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik khususnya pemeriksaan fisik lokal ( periksa dalam ) dan pemeriksaan laboratorium terhadap cairan keputihan. Dari pemeriksaan laboratorium tersebut akan dijumpai mikroorganisme penyebab keputihan, bisa tergolong bakteri, spirocheta, jamur, parasit atau virus. Dari jenis bakterinya dapat diketahui apakah infeksi endogen atau penyakit menular seksual.


Pengobatan.

Secara lokal, vagina dan kemaluan perlu di tangani dengan jalan melakukan pembersihan ( vaginal toilet) menggunakan cairan antiseptik yang sesuai. Obat yang diberikan secara oral harus sesuai dengan jenis dan kepekaan terhadap mikroorganisme yang ditemui bers\dasarkan pemeriksaan laboratorium.


Penanganan dan permasaalahan keputihan

Adalah tidak mudah bagi seorang wanita untuk menyampaikan masalah keputihan yang dialaminya kepada orang lain termasuk dokter. Apalagi untuk dilakukan pemeriksaan fisik, khususnya pemeriksaan dalam dengan spekulum dan pemeriksaan bimanual. Hal ini disebabkan oleh adanya budaya tabu untuk membicrakan perihal organ intim dan memperlihatkanya kepada orang lain.

Bagi dokter, untuk mapu anamnesis menggali riwayat kejadian penyakit yang tepat dan akurat diperlukan kemapuan ber-empati dan kemampuan mendengar aktif.


Pelayanan dan penangan keputihan di klinik Pro familia

Dokter dan pembantunya mampu ber-empati dan mampu mendengar aktif. Setiap klien dilayani dengan penuh rasa hangat dan bersahabat. Penerapan pencegahan infeksi yang ketat. Tempat pelayanan yang nyaman dan bersih.




Penulis: dr. Asri

Sumber: http://www.geocities.com/klinikfamilia/keputihan.html

Waktu Akses: Senin, 27 Oktober 2008